RSS

BUDAYA IMLEK DALAM PANDANGAN GEREJA KRISTIANI


ABSTRAK
Jalan menuju inkulturasi masih panjang, apalagi menyangkut Misa Tahun Baru Imlek. Lingkungan di sekitar ikut mempengaruhi pemahaman yang tepat akan suatu tradisi. Gereja Indonesia tidak luput dari ketegangan, antara mengakomodasi kebutuhan umat Katolik yang masih merayakan Imlek dengan mereka yang sudah tidak merayakan Imlek di satu sisi, dan akan tradisi lain di bumi Nusantara. Jangan karena upaya ini Gereja dianggap sudah dimonopoli oleh kelompok tertentu.
Apa pun yang dirayakan dalam Misa, hendaknya selalu diingat bahwa Misa adalah perayaan syukur, suatu eucharistia, yang berfokus dan berpuncak pada Yesus Kristus. Pada-Nya-lah seluruh liturgi Gereja berpusat. Apakah namanya Misa Imlek, Misa Karismatik, atau pun Misa-misa lain yang memakai budaya tertentu, Misa tetaplah merupakan kenangan akan sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus Yesus. Dan Gereja menjamin bahwa setiap umat mendapatkan hak dan kesempatan yang sama untuk menyambut Tubuh dan Darah Kristus, jaminan keselamatan manusia.

HUBUNGAN KERAJAAN ALLAH DENGAN WAKTU BARU



Selama enam abad sebelum Yesus datang, bangsa Israel selalu dijajah oleh bangsa lain, yaitu bangsa Persia, bangsa Yunani, dan terakhir bangsa Romawi. Selain ditindas oleh para penjajah itu, bangsa Israel juga ditindas oleh pemimpin-pemimpin bangsanya sendiri, yaitu raja-raja boneka yang diangkat oleh para penjajah. Dalam situasi tertindas seperti itu, bangsa Israel selalu memimpikan kedatangan Mesias dan kerajaan Allah.
Eksistensi Yesus Kristus tidak berada pada titik Inkarnasi-Nya menjadi manusia, namun dalam pengajaran-Nya maupun pernyataan dan berbagai peristiwa dalam perjanjiaan lama telah menunjukkan eksistensi-Nya. Dalam perjanjian lama banyak nubuatan-nubuatan tentang Kristus dan bentuk-bentuk teopani yang dengan tegas menunjukkan kekekalan Kristus.
Nama-nama yang sering disebutkan berhubungan dengan keberadaan-Nya sebelum inkarnasi dan berhubungan dengan keilahian-Nya adalah Elohim, Yahweh, Adonai, Malaikat Yahweh, berbagai bentuk Theopani dan gambaran peristiwa-peristiwa di dalam perjanjian lama yang mengarah kepada Kristus.